Menerjemahkan ulang lagu ikonik bukanlah tugas yang mudah, apalagi jika lagu tersebut telah melekat erat dengan penyanyi aslinya. Namun, Anggi Marito dengan berani menerima tantangan untuk membawakan kembali lagu “Aku Bukan Untukmu” dengan sentuhan yang lebih segar dan modern.
Dibawah naungan Universal Music Indonesia, lagu ini bukan hanya sekadar remake, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap karya besar yang diciptakan oleh Aji Mirza Hakim atau lebih dikenal sebagai Icha Jikustik. Lagu yang pertama kali populer di tahun 2004 melalui suara merdu Rossa, kini dihidupkan kembali dengan aransemen yang lebih kaya serta karakter vokal khas Anggi Marito.
Anggi Marito memahami bahwa membawakan lagu yang telah memiliki sejarah panjang di industri musik bukanlah perkara mudah. Banyak penggemar memiliki kenangan mendalam terhadap versi asli yang dinyanyikan oleh Rossa. Oleh karena itu, ia merasa tantangan terbesar adalah bagaimana tetap mempertahankan esensi lagu ini, sekaligus memberikan nuansa baru yang dapat diterima oleh generasi sekarang.
“Ketika pertama kali ditawarkan untuk menyanyikan kembali lagu ini, saya merasa sangat gugup. Lagu ini begitu identik dengan suara dan interpretasi Teh Ocha (Rossa), sehingga saya harus menemukan cara untuk menjadikannya milik saya sendiri, tanpa menghilangkan keindahan versi aslinya,” ungkap Anggi.
Salah satu inovasi yang dilakukan dalam versi terbaru ini adalah dari segi aransemen musik. Jika versi asli lebih mengandalkan piano dan string untuk membangun suasana melankolis, versi Anggi Marito mendapatkan sentuhan megah dari Budapest Scoring Orchestra serta produser berbakat, S/EEK. Beat yang lebih modern dan elemen orkestra memberikan dimensi baru yang membuat lagu ini terasa lebih grand namun tetap mempertahankan nuansa emosionalnya.
Selain dari segi aransemen, tantangan besar lainnya datang dari segi teknik vokal. Anggi Marito bekerja sama dengan Barsena Bestandhi sebagai pengarah vokal untuk memastikan interpretasinya tidak hanya terdengar teknis, tetapi juga penuh dengan emosi yang tepat. “Ada banyak improvisasi yang harus saya lakukan, dan itu cukup menantang. Tetapi saya merasa sangat puas dengan hasil akhirnya,” kata Anggi.
Yang lebih menarik, dalam proses rekaman, Anggi berkesempatan bertemu langsung dengan Rossa. Momen ini menjadi sangat spesial baginya, karena Rossa tidak hanya memberikan restu, tetapi juga memuji hasil akhir lagu ini. “Saya sangat suka dengan versi Anggi. Ia berhasil membawa warna baru tanpa menghilangkan jiwa dari lagu ini,” ujar Rossa.
Dengan hadirnya versi baru “Aku Bukan Untukmu”, Anggi berharap lagu ini bisa menjangkau pendengar lintas generasi. Bagi mereka yang telah mengenal lagu ini sejak awal, versi Anggi bisa menjadi nostalgia yang menyegarkan. Sementara bagi generasi baru, lagu ini bisa menjadi perkenalan terhadap salah satu karya terbaik dalam industri musik Indonesia.
“Saya tidak ingin versi ini dibandingkan dengan yang sebelumnya. Saya ingin orang-orang mendengar dan merasakan emosi yang ada di dalamnya, tanpa harus mencari mana yang lebih baik. Karena pada akhirnya, lagu ini tetap indah dalam setiap versinya,” tutup Anggi.
Keberanian Anggi Marito dalam menyegarkan kembali lagu legendaris ini menunjukkan bahwa musik adalah sesuatu yang terus berkembang, tetapi tetap dapat mempertahankan esensinya. Kini, tinggal bagaimana publik menerima dan merayakan keindahan lagu ini dalam balutan yang baru.