Kehilangan seseorang yang disayangi sering kali meninggalkan jejak yang sukar dihapuskan. Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengenang mereka yang telah tiada—ada yang menyimpan kenangan dalam diari, ada yang mengabadikan dalam foto, dan ada juga yang menuangkannya dalam karya seni. Bagi Nyoman Paul, musik adalah medium terbaik untuk merangkai kenangan tersebut, dan itulah yang melahirkan single terbarunya, “Alunan Mimpi”.
Lagu ini bukan sekadar komposisi nada dan lirik biasa, tetapi sebuah persembahan emosional yang didedikasikan kepada sahabatnya yang telah meninggal dunia. Terinspirasi dari mimpi yang ia alami, Nyoman Paul mencoba menangkap esensi pertemuan yang sulit dijelaskan itu dalam bentuk melodi. Bukan sekadar nostalgia, “Alunan Mimpi” juga menjadi ungkapan rasa kehilangan dan penghormatan terhadap persahabatan sejati.
Musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi dan menghidupkan kembali memori yang pernah ada. Dalam “Alunan Mimpi,” Nyoman Paul tidak hanya mengenang sahabatnya, tetapi juga menciptakan ruang bagi pendengarnya untuk turut merenungi kenangan mereka sendiri. Dengan balutan nuansa pop rock era 2000-an yang catchy namun tetap emosional, lagu ini menawarkan pengalaman mendengarkan yang menyentuh hati sekaligus menghangatkan jiwa.
Lagu ini tidak berdiri sendiri. Proses kreatifnya melibatkan musisi lain seperti S/EEK, Rahman Sadli Waraiya, dan Clara Riva, yang membantu menyempurnakan nuansa musikalnya. Sentuhan khas Universal Music Indonesia sebagai label rekaman juga menjamin bahwa lagu ini diproduksi dengan kualitas yang baik.
Salah satu aspek paling istimewa dari “Alunan Mimpi” adalah video liriknya, yang turut melibatkan Ni Putu Helena Ayu Waringin, anak dari mendiang sahabat Nyoman Paul. Video ini disusun menggunakan potongan video yang direkam oleh Ni Nyoman Reni Ari Diantini, ibu Helena sekaligus istri dari mendiang. Dengan pendekatan yang personal, video lirik ini menghadirkan gambaran nyata bagaimana kenangan terhadap seseorang tetap hidup dalam kehidupan orang-orang yang mereka tinggalkan.
Dalam wawancaranya, Nyoman Paul mengungkapkan harapannya agar lagu ini tidak hanya menjadi penghormatan pribadi bagi sahabatnya, tetapi juga mampu menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya menghargai setiap momen bersama orang yang dicintai.
“Saya sengaja melibatkan mereka, Helena dan ibunya, karena mereka adalah simbol kekuatan. Saya ingin kisah mereka bisa menginspirasi orang lain,” ujarnya.
Lebih dari sekadar musik, “Alunan Mimpi” adalah pengingat akan betapa berharganya kehadiran seseorang dalam hidup kita. Lagu ini tidak hanya didedikasikan untuk satu sosok, tetapi juga bagi siapa saja yang pernah kehilangan orang tercinta.
Dengan lirik yang menyentuh, melodi yang membawa nostalgia, serta makna yang mendalam, “Alunan Mimpi” mengajarkan bahwa meskipun seseorang telah pergi, kenangan dan cinta yang pernah ada akan selalu hidup dalam alunan mimpi dan melodi hati.
Dengarkan “Alunan Mimpi” di platform musik digital dan saksikan video liriknya di YouTube Nyoman Paul. Biarkan lagu ini menjadi pelipur lara dan pengingat bahwa kenangan indah tak akan pernah benar-benar pergi.