“Kekal Yang Sementara” Ketika Nabila Taqiyyah menjadikan patah hati sebagai karya abadi

- Advertisement -

Tidak semua luka harus dilupakan—kadang, ia bisa dijadikan karya. Begitulah cara Nabila Taqiyyah memaknai perpisahan dan jatuh cinta pertamanya dalam album debutnya yang diberi judul Kekal Yang Sementara. Album ini bukan hanya koleksi lagu cinta, tetapi juga sebuah pernyataan emosional dan keberanian kreatif dari seorang penyanyi muda yang memilih jujur dalam berkarya.

Setelah dikenali lewat beberapa single sebelumnya, kini Nabila akhirnya mempersembahkan sebuah album penuh yang berisi delapan lagu, dengan benang merah pengalaman peribadi tentang cinta, kehilangan, dan proses penyembuhan. Tak hanya menyanyikan, Nabila turut terlibat dalam penulisan lagu—menunjukkan bahawa suara hatinya memang benar-benar terlibat dalam setiap bait dan nada.

“Bagi saya, album ini adalah cara saya menyapa dan menyembuhkan diri saya sendiri,” ujar Nabila. “Dan saya tahu, ramai orang di luar sana pernah merasa perkara yang sama—kehilangan, kecewa, sedih. Album ini adalah untuk mereka juga.”

Setiap lagu dalam Kekal Yang Sementara seperti menggambarkan fasa yang biasa dilalui ketika cinta berakhir. Dari keputusan berat dalam “Ku Ingin Pisah”, keterlukaan dalam “Terpisah Terluka”, rasa menyimpan dalam diam lewat “Pengagum Rahasia”, hingga akhirnya menerima kenyataan dalam lagu utama “Berjalan Tanpamu”.

Lagu-lagu seperti “Menikmati Kebohongan” dan “Cinta Sia-Sia” mengangkat naratif yang lebih gelap—meneroka sisi cinta yang manipulatif dan menghancurkan kepercayaan. Sementara itu, “Sementara Bukan Selamanya” dan “Salah Sangka” menyentuh sisi penyesalan dan harapan yang tak kesampaian. Namun, yang menjadikan album ini istimewa adalah bagaimana semuanya dirangkai tanpa drama berlebihan—hanya kejujuran dan rasa.

Dari segi produksi, aransemen album ini terasa sangat personal dan intim. Dibantu oleh produser S/EEK dan penulis seperti Caturadi Septembrianto, Nabila memilih pendekatan minimalis yang lebih menonjolkan kekuatan vokalnya dan emosi dalam lirik.

Contohnya, dalam lagu “Berjalan Tanpamu”, dentingan piano dan string halus mengiringi vokal Nabila yang nyaris seperti bisikan hati. Tidak perlu banyak ornamen—kesedihan sudah cukup terasa dari caranya menyampaikan kata demi kata.

Tajuk albumnya sendiri mengundang tafsiran mendalam. Kekal Yang Sementara seolah menyatakan bahawa ada perasaan yang walaupun hadirnya hanya sebentar, tetap meninggalkan kesan yang kekal. Seperti cinta pertama yang tak selalu menjadi terakhir, tapi akan selalu diingat.

Tajuk ini bukan kontradiksi—melainkan kenyataan. Kehidupan, cinta, dan manusia semuanya bersifat sementara. Tapi emosi, kenangan, dan pelajaran yang dibawa dari setiap peristiwa itulah yang kekal.

Bagi Nabila, album ini bukan sekadar debut atau produk muzik—ini adalah bagian dari dirinya yang dibagikan kepada dunia. Dan bagi para pendengar, Kekal Yang Sementara bisa menjadi teman sunyi, pengingat bahwa mereka tidak sendiri ketika sedang terluka, dan dorongan lembut untuk bangkit perlahan.

“Setiap orang pernah patah hati. Tapi bukan berarti hidup berhenti di situ. Saya ingin lagu-lagu ini menjadi ruang untuk menangis, tapi juga ruang untuk bangkit,” kata Nabila menutup.

Kini, album ini boleh didengarkan di semua platform digital. Dan siapa tahu—mungkin salah satu lagu dalam album ini akan menjadi lagu latar belakang dalam fasa kehidupan anda juga.

-- Iklan --
-- Iklan --

Related Articles

Stay Connected

474,121FansLike
25,100FollowersFollow
230,282FollowersFollow
27,197FollowersFollow
15,189SubscribersSubscribe

Topik Hangat