KUALA LUMPUR, 14 Oktober 2024 – Suasana malam di Zepp Kuala Lumpur berubah menjadi lautan emosi ketika Sal Priadi, penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia, berhasil menyentuh setiap hati yang hadir di konsert “SAL PRIADI ZUZUZAZA LIVE IN KUALA LUMPUR”. Persembahan yang berlangsung lebih dari dua jam itu bukan sekadar hiburan, tetapi sebuah perjalanan jiwa yang menawarkan ‘healing’—memulihkan luka batin penonton dengan melodi dan lirik yang penuh makna.
Sejak kemunculannya di pentas, Sal Priadi segera membawa penonton ke dalam dunianya yang puitis dan reflektif. Dengan 40 lagu yang dibawakannya, mulai dari hits seperti Semua Lagu Cinta, Mesra-mesraan Kecil-kecilan Dulu, hingga lagu emosional Ada Titik-titik di Ujung Doa, Sal Priadi tidak sekadar menyanyi, tetapi menyampaikan cerita. Momen paling mengharukan terjadi saat Gala Bunga Matahari diperdengarkan, membuat sebagian penonton terisak, tersentuh oleh kekuatan lirik dan ekspresi tulus yang disampaikan oleh sang penyanyi.
Yang menarik dari Sal Priadi bukan hanya bakat vokalnya, tetapi cara dia berkomunikasi dengan penonton. Tidak seperti banyak artis lain yang mungkin memilih untuk menjaga jarak, Sal membawa karisma yang hangat dan quirky. Setiap jeda antara lagu dimanfaatkan dengan interaksi yang tulus, jenaka ringan, dan sesekali pernyataan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kerentanan manusia. Sikapnya yang sederhana tetapi penuh makna membuat penonton merasa dekat, seolah mereka adalah bagian dari perjalanan yang sama.
“Terima kasih, Kuala Lumpur! Kalian memang ‘Dari Planet Lain’,” ungkap Sal dengan penuh kegembiraan di sela-sela pertunjukan, meminjam tajuk salah satu lagu viralnya untuk meluahkan rasa kagumnya terhadap sambutan luar biasa penonton Malaysia.
Tidak hanya dari segi audio, konsert ini juga diperkaya dengan visual yang kuat. Setiap lagu didampingi dengan tayangan visual yang diciptakan khusus untuk menggambarkan nuansa dan makna di balik lirik. Ini bukan sekadar konsert musik, tetapi sebuah pengalaman multisensori yang menggabungkan bunyi dan visual menjadi satu kesatuan. Melalui penggunaan efek pencahayaan yang dramatis dan latar belakang video yang meresap, setiap lagu seakan-akan memiliki narasi tersendiri, membuat penonton terhanyut dalam aliran perasaan yang ditawarkan oleh Sal.
Salah satu elemen unik dari konsert ini adalah bagaimana Sal Priadi berhasil menciptakan ruang yang aman bagi penonton untuk mengalami emosi mereka secara mendalam. Lagu-lagunya yang sarat dengan elemen introspektif, sering kali membahas tentang cinta, kehilangan, dan kerentanan manusia, menjadi semacam cermin bagi audiens. Banyak di antara penonton yang merasakan bahwa konsert ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebuah sesi ‘healing’, di mana mereka dapat mengekspresikan perasaan yang mungkin telah lama dipendam.
“Kami ingin menyajikan sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan. Kami percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, dan itulah yang kami rasakan di sini malam ini,” kata En. Ahmad Jeffny, Ketua Pengarah Eksekutif Kharisma Music, penganjur konsert ini.
Dengan kejayaan ini, Kharisma Music terus berkomitmen untuk membawa lebih banyak acara muzik yang memiliki kedalaman artistik dan dampak emosional bagi peminat di Malaysia dan rantau Asia Tenggara.
Sal Priadi telah membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar musisi—dia adalah seniman yang mampu menghubungkan jiwa-jiwa yang terluka melalui karya-karyanya. Selepas konsert ini, para penggemarnya tidak hanya membawa pulang kenangan indah, tetapi juga hati yang mungkin sedikit lebih ringan, sembuh dengan irama dan lirik yang membuai.
Dengan respon yang luar biasa dari peminat Malaysia, tidak diragukan lagi bahwa Sal Priadi akan terus menorehkan nama dalam peta muzik Asia Tenggara, membawa karyanya melampaui batas-batas geografi dan bahasa, menjangkau setiap hati yang bersedia mendengar dan merasakan.